Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini berhasil menguat dan kembali bertengger di kisaran Rp9.110 per USD, walaupun inflow fund masih cukup banyak, terhitung dari hasil lelang obligasi kemarin dan juga rencana lelang SBI untuk jangka waktu 50, 77, dan 167 hari.

Kendati demikan, sejumlah investor di pasar uang khawatir terhadap penguatan rupiah yang diprediksi akan tertahan dari corporate demand akhir bulan.

Berdasarkan data yahoofinance, Rabu (24/3/2010), rupiah ditutup menguat ke posisi Rp9.113 per USD, jika dibandingkan pembukaan rupiah pagi tadi yang terpantau di level Rp9.122 per USD. Sedangkan menurut data Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp9.120 per USD.

Dikutip dari situs Valbury Securities, USD menguat atas EUR akibat concern bahwa pertemuan petinggi Uni Eropa di EU Summit akhir minggu nanti tidak akan menghasilkan resque package untuk Yunani.

Antisipasi pesimis terhadap EU Summit juga menekan EUR terhadap CHF ke level rekor terendahnya di 1,4267, yang pernah dialaminya ketika bangkrutnya Lehman Brothers di penghujung 2008 lalu.

Harga komoditas minyak mendekati area USD82 per barel kembali setelah penguatan USD berhasil di counter oleh kenaikan di bursa Wall Street, namun membatasi laju penguatan harga minyak tersebut. Sementara harga komoditas emas rebound hingga level USD1107,55 per troy ounce dari tekanannya yang sempat menembus ke bawah area level psikologis USD1.100.

sumber http://economy.okezone.com/read/2010/03/24/278/315738/rupiah-makin-perkasa-di-level-rp9-110an

Rabu, 24 Maret 2010 Posted in | | 0 Comments »

One Responses to "rupiah menguat di angka Rp 9.110an"

Write a comment