Mungkin pada waktu menjadi bayi dan balita merupakan masa yang paling indah, karena pada masa seperti itu, kita merasakan kasih sayang yang besar dari keluarga terutama orangtua kita. Beranjak dewasa, muncul permasalahan secara bertahap. Mulai dari masalah dengan diri sendiri, pergaulan, lingkungan, dengan kekasih, serta dengan teman sendiri. Dari sinilah kita belajar untuk menjadi dewasa secara bertahap pula.
Tingkat kedewasaan seseorang tidak ditentukan oleh umurnya, tetapi bagaimana ia dapat berfikir secara logis, terbuka, dan siap menerima konsekunsi serta bertanggung jawab atas semua perbuatannya. Seseorang yang sedang menghadapi suatu masalah harusnya dapat menyelesaikan masalah itu sendiri. suatu permasalahan dapat diselesaikan bila kita dpat menghadapinya, bukan malah menghindarinya. Kebanyakan orang dalam menyelesaikan suatu masalah dengan cara menghindarinya, namun jika hal itu dilakukan, maka sebenarnya orang tersebut tidak dewasa. Ia takut menghadapi masalah yang ada di hadapannya, bukannya menghadapinya walaupun nantinya terdapat bermacam-macam konsekuensi.
Memang semua ini membutuhkan proses. Proses untuk dapat menerima konsekuensi dan bertenggung jawab atas apa yang dilakukan. Suatu masalah hendaknya dpat dilihat dari dua sisi, tidak hanya melihat dari satu sisi saja. Seseorang yang hanya melihat dari satu sisi saja, bukanlah orang yang dewasa. Ia membiarkan pandangannya sendiri menilai lebih jauh tanpa mendengarkan pandangan atau penjelasan orang lain. Sifatnya tidak kooperatif dan tidak mau terbuka. Bukankah hal ini menunjukkan bahwa ia tidak dewasa??
Proses pendewasaan diri memang cukup berat untuk dihadapi. Tapi pasti setiap orang akan mengahdapinya. Selesainya satu masalah bukan berarti tidak ada masalah baru yang akan muncul, justru masalah yang lebih berat akan muncul perlahan-lahan. Oleh karena itu, diperlukan akal sehat dan sekali lagi sikap yang bijaksana dalam menghadapinya, bukan menghindarinya.
One Responses to "PROSES PENDEWASSAN DIRI"