Belakangan ini film local membanjiri bioskop-bioskop di tanah air. Saya ingat film local yang pertama kali Saya lihat di bioskop yaitu AADC atau Ada Apa Dengan Cinta, sebuah film percintaan yang diperuntukkan untuk remaja-remaja. Film itu sangat laris di kalangan remaja, dan semenjak saat itu mulai bermunculan film local lainnya, dan salah satu favorit Saya yaitu Petualangan Sherina. Ceritanya lucu, unik, sederhana, dan Saya juga menyukai Sherina itu sendiri. tetapi, semenjak saat itu pula, muncul juga film yang menurut Saya kurang bermutu. Film bergenre horror yang menampilkan setan setan sekaligus agak menjurus ke film porno. Misalnya saja film yang diperankan oleh dewi persik ( Saya lupa judulnya apa dan tidak pernah menonton langsung). Banyak yang bercerita kepada Saya kalau film itu terlalu vulgar. Banyak menampilkan hal hal yang berbau pornografi, bukan horornya yang ditampilkan. Sangat diisayangkan, kenapa sih orang Indonesia tidak meningkatkan mutu dan cerita Film itu sendiri?? kadang Saya membandingkan antara film Indonesia dengan film luar. Ceritanya dan mutunya jauh berbeda. Jauh lebih kreatif film yang dibuat oleh orang barat. Dari sudut cerita yang tidak monoton, animasi, efeknya, dan dari actor serta artis yang berperan. Kalau di Indonesia banyak artis baru yang berperan sebagai pemain film. Lain halnya dengan film barat dimana artisatau actor yang berperan untuk sebuah film pasti mutunya sudah terjamin. Misalnya saja Brad Pitt, Tom Hanks, Angelina Jolie, dan masih banyak lagi artis dan actor yang pasti perannya bagus serta pasti mutu filmbya juga bagus. Lain halnya di Indonesia, dimana arti yang berperan dapat berupa artis baru yang kurang berpengalaman, penyanyi, presenter, artis sinetron. Huf…benar-benar mencari tenaga yang murah ya untuk dibayar. Tetapi ada beberapa film yang Saya sangat menyukainya bahkan dapat membuat saya terharu. Seperti film lascar pelangi dan sang pemimpi. Film ini sangat sederhana, tetapi makna ceritanya sangat mengena di hati, dan membuat haru. Seharusnya beginilah film Indonesia. Tidak monoton yang penting makna dan ceritanya itu yang bagus. Tidak seperti film yang istilahnya ikut-ikutan saja, tetapi inti ceritanya sama sekali tidak ada. Misalnya saat ini banyak film bergenre horror, maka sutradara ramai ramai membuat film horror. Lalu beberapa waktu kemudian film bergenre komedi, ramai-ramai pula sutradara membuat film bergenre sama. Tidak kreatif. Mungkin hanya itu yang dapat Saya ungkapkan. Saya harap agar selebihnya tidak seperti itu lagi, film local harusnya lebih maju dan bermutu. Agar dapat mengangkat nama Indonesia pula.

Jumat, 19 Februari 2010 Posted in | | 0 Comments »

One Responses to "FILM- FILM LOKAL"

Write a comment